Senin, 21 Desember 2009

“HOT AND COLD”

Selama musim panas, setiap kali seseorang ingin membuat saya terkesan tentang tingginya temperatur saat itu, ia biasanya berkata, “di tempat teduh pun temperaturnya 32°C”. tapi saya tidak dapat selalu berada di tempat teduh. Maka saya juga ingin tahu temperatur di bawah terik matahari. Adakah cara untuk menerjemahkan temperatur di tempat teduh ke dalam temperatur di bawah terik matahari?


Kemungkinan tidak. Sementara temperatur di tempat teduh mudah di peroleh, temperatur di bawah terik matahari bergantung terlalu banyak pada temperatur apa dan siapa yang kita bicarakan.


Benda-benda berbeda, termasuk orang berbeda dengan busana berbeda akan mengalami temperatur berbeda di bawah terik matahari kerena masing-masing menyerap bagian spectrum cahaya berbeda dengan banyak yang berbeda juga. Busana berwarna terang umumnya menyerap radiasi matahari lebih sedikit tetapi memantulkan radiasi lebih banyak di banding busana berwarna gelap, maka pemakainya merasa lebih sejuk.


Hal yang sama berlaku untuk kulit manusia. Orang berkulit terang mungkin tidak merasa terlalu panas di bawah terik matahari di banding orang berkulit gelap. Itu sebabnya hubungan antara imperialis Eropa dan orang kawasan Afrika atau Asia yang berkulit gelap tidak pernah mulus, karena orang Eropa tidak sependapat dengan para budak mereka yang mengeluh kepanasan sewaktu sama-sama berada di bawah terik matahari.


Di tempat teduh temperatur sebuah benda bebas (tidak berhubungan dengan salah sumber atau penyarap panas) bergantung hanya pada temperatur udara di sekelilingnya. Itulah temperatur yang di laporkan oleh petugas prakiraan cuaca, tanpa pernah menyebutkan bahwa itu temperatur di tempat teduh. Akan tetapi di bawah terik matahari, temperatur tidak hanya bergantung pada temperatur udara tetapi juga pada penyerapan dan pemantulan sinar-sinar panas oleh benda atau seseorang. Faktor-faktor ini dapat bervariasi sekali antara satu benda dan benda lain, juga antara kondisi-kondisi berbeda.


Secara kebetulan, tidak ada hukum fisika yang mengatakan bahwa roda kemudi menjadi lebih panas daripada yang lain ketika anda memarkir kendaraan di bawah terik matahari. Mungkin hanya kerena roda kemudi terletak di posisi yang pas dengan arah cahaya matahari.



8 komentar:

Sakura.girl mengatakan...

aku setuju
karena walaupun berada di tempat yang teduh tetap aja terasa panas hanya angin yang jauh lebih benyak berhembuh di daerah teduh inilah yang membuat kita menjadi lebih nyaman di bandungkan dengan yang tidak

Anonim mengatakan...

masa..?
hihihih

enigma mengatakan...

Wah. saya gagal jadi komentator pertama. dari dulu saya mikir, orang afrika yang hitam, sepertinya kasian juga ya. Soalnya karena kulit mereka hitam, mereka jadi semakin menyerap banyak panas. Jadinya tambah hitam. Yang putih, karena tidak menyerap panas, ya tetap putih. haha

Anyway, good job.

irfan mengatakan...

>>Wah. saya gagal jadi komentator pertama. dari dulu saya mikir, orang afrika yang hitam, sepertinya kasian juga ya. Soalnya karena kulit mereka hitam, mereka jadi semakin menyerap banyak panas. Jadinya tambah hitam. Yang putih, karena tidak menyerap panas, ya tetap putih. haha

ckckck jd klo emang nasibx item ea item trus dunk

Unknown mengatakan...

Gak penting gagagaga

Sugibam Yoichi mengatakan...

Jah... lo bilang postingan keren gw gak penting?

kaidou mengatakan...

brakakakakakk

Ryu mengatakan...

(-.-)zzZ

Posting Komentar

 
Copyright 2009 SAINS BERSAMA